Subscribe For Free Updates!

We'll not spam mate! We promise.

Thursday 5 February 2015

Macam-macam Skala dan Jarum Penunjuk

Ada beberapa alat dalam pengukuran kelistrikan dan berikut adalah beberapa alatnya
MULTIMETER
E:\RPP SMK\materi pendukung\ALAT UKUR LISTRIK   Aku adalah aku , bukan diri mu_files\MULTIMETER.jpg
Multimeter adalah alat ukur yang dipakai untuk mengukur tegangan listrik, arus listrik, dan tahanan (resistansi) bisa digunakan untuk beberapa fungsi seperti mengukur temperatur, induktansi, frekuensi, dan sebagainya.
AMPEREMETER
E:\RPP SMK\materi pendukung\ALAT UKUR LISTRIK   Aku adalah aku , bukan diri mu_files\amperemeter.jpg
Amperemeter adalah alat yang digunakan Untuk mengukur arus listrik yang mengalir pada suatu rangkaian, atau pda pengukuran arus kecil
VOLTMETER
E:\RPP SMK\materi pendukung\ALAT UKUR LISTRIK   Aku adalah aku , bukan diri mu_files\voltmeterlg10-75.jpg
Volt meter adalah alat yang digunakan untuk mengukur beda potensial atau tegangan pada suatu rangkaian listrik
COSQ METER
cosQi meter adalah sebuah alat yang bekerja secaara elektro dinamis, skala pembacaanya ditulis langsung dengan harga cosQ nya, yaitu antara 0-1. Sudut pergeseran fasa antara tangan dengan arus dimisalkan 600 maka lat ini menunjukkan 0.5 atau jika 100 maka cosQ sama dengan 0,9848.
WATTMETER
Wattmeter, adalah alat yang digunakan untuk melakukan pengukuran daya. Sebenarnya alat ukur ini merupakan perpaduan dari dua alat ukur yaitu : voltmeter dan Amperemeter.
OHMMETER
Ohmmeter, adalah alat yang digunakan untuk melakukan pengukuran tahanan sebuah komponen atau rangkaian atau resistor. alat ukur ini dipasang secara pararel terhadap rangkaian/komponen yang akan diukur tahanannya

Gerakan jarum penunjukkan
  1. Gerakan periodic
Apabila momen kelembaman dari peralatan bergerak lebih besar dari pada redaman yang ada. Gerakan jarum penunjukkan akan menjadi bergoyang – goyang disekitar titik setimbang.

  1. Gerakan hamper periodic
Gerakan ini akan terjadi apabila gaya geser hamper mengimbangi besar gaya,kelembamannya, sehingga jarum penunjukkan menyimpang,sesudah beberapa amplitude saja sudah dapat mencapai pada titik kedudukan seimbang.

  1. Gerakan aperiodik
Jika gaya geser selalu dapat mengimbangi besar daya kelembaman dari peralatan yang bergerak untuk setiap besaran. Simpangan jarum penunjukkan tidak akan menimbulkan amplitude sampai kedudukan seimbang.

  1. Gerakan merayap/merambat
Kalau gaya geser yang kelembamannya bekerja pada peralatan yang bergerak lebih kuat dibandingkan dengan gaya penggeraknya,menyebabkan gerakan jarum penunjuk sangat lambat untuk mencapai kedudukan keseimbangannya.

Bentuk Jarum penunjuk
   

Cara Membaca Jarum Penunjuk
E:\RPP SMK\materi pendukung\ALAT UKUR LISTRIK   Aku adalah aku , bukan diri mu_files\sm.jpg
Pilihlah SM (Skala Maksimum) yang akan digunakan, pada gambar multimeter di bawah ini ada 3 pilihan SM (Skala Maksimum) yaitu : 10, 50, 250
Jika kita memilih SM (Skala Maksimum) = 250, maka skala yang dipakai adalah :
E:\RPP SMK\materi pendukung\ALAT UKUR LISTRIK   Aku adalah aku , bukan diri mu_files\sm2.jpg
Sekarang tinggal membaca jarum penunjuk. Dari gambar di atas mari kita cuplik pada bagian jarum penunjuk, seperti digambarkan di bawah ini :
E:\RPP SMK\materi pendukung\ALAT UKUR LISTRIK   Aku adalah aku , bukan diri mu_files\strip.jpg
Dari gambar di atas diketahui bahwa diantara 200-250 terdapat 10 strip, sehingga besar setiap strip (kita anggap simbol bobot setiap strip = S):
E:\RPP SMK\materi pendukung\ALAT UKUR LISTRIK   Aku adalah aku , bukan diri mu_files\rumus-tiap-strip.gif
Karena bobot setiap strip = 5 maka dari cuplikan jarum penunjukan di atas dapat digambarkan kembali :
E:\RPP SMK\materi pendukung\ALAT UKUR LISTRIK   Aku adalah aku , bukan diri mu_files\2201.jpg
Dari gambar di atas, dapat diketahui bahwa JP (Jarum Penunjukan) =220. Sekarang kita tinggal memasukkan dalam rumus.
E:\RPP SMK\materi pendukung\ALAT UKUR LISTRIK   Aku adalah aku , bukan diri mu_files\rumus-akhir.gif
  1. Sekala
Sebagai akibat dari perbedaan jenis arus yang hendak diukur, yaitu arus searah dan arus bolak balik. Dengan demikian banyak macam alat ukur yang mempunyai sifat pengukuran yang berbeda,termasuk sekala penunjukkannya.
Macam – macam sekala:
1.a      sekala sama rata ( linier )
    Dimana sekala antara satu dengan yang lain berjarak sama, sehingga pembacaan harga yang terletak antara dua buah garisnya mudah dibaca.Pemakaian sekala ini umumnya untuk arus searah.
1.b    sekala kwadratis
    Dimana sekala pada permulanya lebih sempit dari pada sekala selanjutnya, bisa juga disebut tidak sama rata.Sehingga untuk membaca hasil penunjukkan jarum yang terletak antara dua buah garis sekalanya agak sukar.Pemakian sekala ini pada pengukuran arus bolak-balik.
1.c    sekala yang berawal besar dan berakhir sempit
    Sekala ini biasanya diperlukan pada motor-motor listrik supaya dapat membaca arus kerjanya ( kuat arus penggeraknya ).
Pada umumnya para teknisi lebih sering menggunakan MULTIMETER, karena alat ukur ini memiliki sifat multifungsional, dikarenakan dalam satu alat ukur bisa dikunakan sebagai Voltmeter, Amperemeter, dan Ohmmeter. Dan berikut adalah cara penggunaan multimeter untuk pengukuran tegangan
Dalam menggunakan multimeter sebagai pengukur tegangan kita harus memperhatikan manual book masing masing multimeter, yang dapat diringkas sebagai berikut :
  • Pasanglah probe sesuai dengan kedudukannya. Probe berwarna merah dicolokkan pada terminal  (+), dan probe berwarna hitam dicolokkan pada terminal com (-). Ada beberapa multimeter yang memiliki probe include dengan multimeternya sehingga tidak perlu susah-susah memasang.
  • Jenis tegangan. Sebelum melakukan pengukuran kita harus mengetahui jenis tegangan apa yang akan kita ukur, apakah tegangan AC (alternating current) atau tegangan DC (direct current). Dengan mengetahui jenis tegangannya kita dapat menentukan penempatan selector pada bagian AC atau DC. Jika tegangan yang akan kita ukur adalah tegangan AC arahkan selektor pada bagian AC. Jika tegangan yang akan kita ukur adalah tegangan DC maka arahkanlah selektor pada bagian DC. Jika kita belum mengetahui jenis tegangannya, supaya aman dalam pengukuran hendaknya arahkan selektor pada bagian AC (karena tegangan DC sebenarnya bagian dari tegangan DC).
E:\RPP SMK\materi pendukung\ALAT UKUR LISTRIK   Aku adalah aku , bukan diri mu_files\tegangan-ac-atau-dc.jpg
Gambar Memilih selektor pada tegangan AC/DC
  • Besar Tegangan. Sebelum melakukan pengukuran tegangan hendaknya kita sudah mengetahui berapa besar tegangan yang akan diukur, untuk memudahkan penentuan Batas Ukur. Pemilihan batas ukur yang tepat hendaknya harus lebih tinggi dari tegangan yang diukur (setiap multimeter yang berbeda merk biasanya berbeda nilai batas ukurnya, sehingga kita harus menyesuaikan). Misal : kita akan melakukan pengukuran tegangan PLN, diketahui bahwa jenis tegangan-nya adalah AC dan besar  tegangan adalah 220 VAC, maka batas ukur yang harus dipilih (jika menggunakan multimeter di atas) adalah 250 atau 1000. Jika kita belum mengetahui tegangan yang akan diukur, pilihlah batas ukur yang paling tinggi.
E:\RPP SMK\materi pendukung\ALAT UKUR LISTRIK   Aku adalah aku , bukan diri mu_files\2501.jpg

Gambar Batas Ukur untuk mengukur tegangan PLN

E:\RPP SMK\materi pendukung\ALAT UKUR LISTRIK   Aku adalah aku , bukan diri mu_files\bu1000.jpg

Gambar Batas Ukur jika kita belum tahu besar tegangan
  • Perhatikan saat melakukan pengukuran, jangan sampai ujung probe merah dan hitam saling bersentuhan, karena akan menyebabkan korsleting, dan akan merusak multimeter.
  • Pembacaan jarum penunjuk harus tegak lurus. Pada saat melihat jarum penunjuk jangan sampai bayangan jarum terlihat (untuk beberapa multimeter biasanya disediakan cermin/kaca/mirror di antara skala), jika masih terlihat bayangan jarum maka hasil penunjukan jarum kurang presisi (tepat).
E:\RPP SMK\materi pendukung\ALAT UKUR LISTRIK   Aku adalah aku , bukan diri mu_files\metravi-5050e-multimeter_enl.jpg
  • Gunakan alas kaki yang terbuat dari bahan isolator (sandal, sepatu, keset, gelang anti static (sebagai pengaman jika terjadi kejutan listrik (kesetruuum). Hindari penggunaan karpet sebagai isolator.
Rumus :
E:\RPP SMK\materi pendukung\ALAT UKUR LISTRIK   Aku adalah aku , bukan diri mu_files\rumus-vac1.gif
dimana :
VAC = Tegangan
BU    = Batas Ukur
SM   = Skala maksimum yang dipakai
JP    = Jarum Penunjuk

MENGUKUR TEGANGAN AC
Kita akan melakukan pengukuran tegangan PLN, diketahui tegangan PLN secara teori adalah 220VAC, maka langkah kerja-nya adalah
  1. Masukkan probe merah pada terminal  (+), dan probe hitam pada terminal com (-).
Mencolokkan probe sesuai dengan tempatnya
Mencolokkan probe sesuai dengan tempatnya
  1. Menentukan Batas Ukur pengukuran. Karena tegangan PLN secara teori adalah 220VAC maka kita arahkan selektor pada bagian VAC dengan Batas Ukur 250 atau 1000 (ingat Batas Ukur dipilih lebih besar dari pada tegangan yang akan diukur). Untuk pembahasan kita kali ini kita akan menggunakan Batas Ukur 250
E:\RPP SMK\materi pendukung\ALAT UKUR LISTRIK   Aku adalah aku , bukan diri mu_files\multi-vac250.jpg
  1. Karena ini pengukuran AC, maka posisi penempatan probe bisa bolak-balik.
  2. Colokkan kedua probe multimeter masing-masing pada lubang PLN (karena yang diukur tegangan AC, tidak usah kuatir kalau terbalik).
E:\RPP SMK\materi pendukung\ALAT UKUR LISTRIK   Aku adalah aku , bukan diri mu_files\100e4007.jpg
Mengukur VAC PLN dengan BU = 250
  1. Baca dan Perhatikan hasil penunjukan jarum penunjuk.
E:\RPP SMK\materi pendukung\ALAT UKUR LISTRIK   Aku adalah aku , bukan diri mu_files\100e4005.jpg

Socializer Widget By Blogger Yard
SOCIALIZE IT →
FOLLOW US →
SHARE IT →

0 komentar: