Subscribe For Free Updates!

We'll not spam mate! We promise.

Sunday 11 January 2015

Pengenalan Mikrokontroler AVR ATMega8535

   Mikrokontroler adalah otak dari suatu sistem elektronika seperti halnya mikroprosesor sebagai otak komputer. Namun mikrokontroler memiliki nilai tambah karena didalamnya sudah terdapat memori dan sistem input/output dalam suatu kemasan IC. Mikrokontroler AVR (Alf and Vegard’s RISC processor) standar memiliki arsitektur 8-bit, dimana semua instruksi dikemas dalam kode 16- bit dan sebagian besar instruksi dieksekusi dalam satu siklus clock. Berbeda dengan instruksi MCS-51 yang membutuhkan 12 siklus clock karena memiliki arsitektur CISC (seperti komputer).

   Teknologi yang digunakan pada mikrokontroler AVR berbeda dengan mikrokontroler seri MCS-51. AVR berteknologi RISC (Reduced Instruction Set Computer), sedangkan seri MCS-51 berteknologi CISC (Complex Instruction Set Computer). Mikrokontroler AVR dapat dikelompokkan menjadi empat kelas, yaitu keluarga ATtiny, keluarga AT90Sxx, Keluarga ATmega, dan AT89RFxx. Pada dasarnya yang membedakan masing-masing kelas adalah memori, kelengkapan periferal dan fungsi-fungsi tambahan yang dimiliki.

   ATmega8535 adalah mikrokontroler CMOS 8-bit daya-rendah berbasis arsitektur RISC. Kebanyakan instruksi dikerjakan pada satu siklus clock, ATmega8535 mempunyai throughput mendekati 1 MIPS per MHz, hal ini membuat ATmega8535 dapat bekerja dengan kecepatan tinggi walaupun dengan penggunaan daya rendah.

Arsitektur ATmega8535

   Mikrokontroler ATmega8535 memiliki beberapa fitur atau spesifikasi yang menjadikannya sebuah solusi pengendali yang efektif untuk berbagai keperluan. Fitur-fitur tersebut antara lain:

Saluran I/O sebanyak 32 buah, yang terdiri atas Port A, B, C dan D


   ADC (Analog to Digital Converter) dengan resolusi 10-bit sebanyak 8 saluran melalui Port A

  1. Tiga buah Timer/Counter dengan kemampuan perbandingan.
  2. CPU yang terdiri atas 32 register.
  3. Watchdog Timer dengan osilator internal.
  4. SRAM sebesar 512 byte.
  5. Memori Flash sebesar 8 kb dengan kemampuan Read While Write.
  6. Unit Interupsi Internal dan Eksternal.
  7. Port antarmuka SPI untuk mendownload program ke flash.
  8. EEPROM sebesar 512 byte yang dapat diprogram saat operasi.
  9. Antarmuka komparator analog.
  10. Port USART untuk komunikasi serial.
Konfigurasi Pin ATMega8535

   Mikrokontroler ATMega8535 mempunyai jumlah pin sebanyak 40 buah, dimana 32 pin digunakan untuk keperluan port I/O yang dapat menjadi pin input/output sesuai konfigurasi. Pada 32 pin tersebut terbagi atas 4 bagian (port), yang masing-masingnya terdiri atas 8 pin. Pin-pin lainnya digunakan untuk keperluan rangkaian osilator, supply tegangan, reset, serta tegangan referensi untuk ADC.

Berikut ini adalah susunan pin-pin dari ATMega8535:
  • VCC merupakan pin yang berfungsi sebagai pin masukkan catu daya.
  • GND merupakan pin ground.
  • Port A (PA0..PA7) merupakan pin I/O dua arah dan pin masukan ADC.
  • Port B (PB0..PB7) merupakan pin I/O dua arah dan pin fungsi khusus, yaitu Timer/Counter, Komparator Analog, dan SPI.
  • Port C (PC0..PC7) merupakan pin I/O dua arah dan pin fungsi khusus, yaitu TWI, Komparator Analog, dan Timer Oscilator.
  • Port D (PD0..PD7) merupakan pin I/O dua arah dan pin fungsi khusus, yaitu Komparator Analog, Interupsi Iksternal dan komunikasi serial USART.
  • Reset merupakan pin yang digunakan untuk mereset mikrokontroler.
  • XTAL1 dan XTAL2 merupakan pin masukkan clock eksternal (osilator menggunakan kristal, biasanya dengan frekuensi 11,0592 MHz).

Socializer Widget By Blogger Yard
SOCIALIZE IT →
FOLLOW US →
SHARE IT →

0 komentar: